OFFICIAL WEBSITE KODIM 0711 PEMALANG
Kodim

Peringati HUT TNI Ke 73, Prajurit TNI Harus Profesional

Kodim 0711/Pemalang, Jum’at (5/10/2018). Upacara dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) TNI Ke 73 di halaman Makodim 0711/Pemalang Dengan Irup Kasdim Mayor Kav Hariyono dan bertindak sebagai komandan upacara Kapten Inf Heri Purnomo Danramil 12/Watukumpul, diikuti Sebanyak 1 SST  TNI Pama gabungan, 3 SST Kodim 0711/Pemalang, 1 SST Satradar 214/Tegal dan 1 SST ASN gabungan.

 

Kasdim 0711/Pemalang Mayor Kav Hariyono sebagai Irup membacakan amanat panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,S.I.P. Dalam amanatnya Panglima mengatakan bahwa peringatan HUT TNI Ke 73 ini dilaksanakan dari Sabang sampai Merauke secara sederhana naum penuh khitmad.

Panglima juga mengajak semua prajurit dan ASN dilingkungan TNI untuk sejenak memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar meringankan beban yang menimpa saudara-saudara kita di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. Demikian pula beban yang masih diderita saudara-saudara kita di Lombok. Semoga kekuatan dan ketabahan menyertai saudara- saudara kita dalam upaya memulihkan kembali kondisi sebagaimana sedia kala. Semoga pula apa yang telah kita lakukan bersama, baik dalam bentuk bantuan secara fisik maupun dukungan doa, dapat meringankan musibah dan mempercepat upaya pemulihan tersebut.

“TNI bersama-sama berbagai komponen bangsa lainnya telah bekerja bahu membahu. Kita berupaya sekuat tenaga meringankarn beban yang diderita saudara-saudara kita. TNI telah mengerahkan personel dari alutsistanya untuk memberikan pertolongan pertama, melaksanakan evakuasi, menyalurkan bantuan, memberikan pengamanan, serta memulihkan sarana dan prasarana secara bertahap” kata Panglima yang dibacakan oleh Kasdim 0711/Pemalang.

Panglima TNI menekankan bahwa apa yang dilaksanakan oleh TNI di lokasi bencana, baik pengerahan personel maupurn alutista, adalah sebagian dari bentuk profesionalisme TNI. Oleh karenanya sangat tepat apabila peringatan HUT TNI ke-73 tahun 2018 mengambil tema profesionalisme TNI untuk rakyat. Tema singkat namun padat ini mengandung makna bahwa TNI yang senantiasa ditingkatkarn profesionalismenya melalui berbagai pendidikan, latihan, persenjataan, alutsista serta dipenuhi kesejahteraannya oleh negara, adalah semata-mata untuk seluruh rakyat Indonesia.

Profesionalisme TNI diwujudkan dalam pelaksanaan operasi dan kegiatan-kegiatar serta latihan TNI dalam rangka menjalankan tugas pokok yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala macam ancaman dan gangguan. TNI juga turut serta dalam menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan Garuda dalam misi Perserikatan Bangsa Bangsa ke berbagai negara sebagai bentuk partisipasi negara dalam mewujudkan perdamaian dunia. Kiprah TNI dalam berbagai bentuk penugasan baik di dalam maupun luar negeri, membentuk TNI menjadi postur yang disegani.

Sebagai alat negara, tugas TNI tidak lepas dari berbagai tantangan saat ini maupun di masa depan yang semakin kompleks. Perkembangan politik, ekonomi dan teknologi global, telah menciptakarn ruang atau dimensi dan metode peperangan baru. Krisis ekonomi yang diikuti dengan ketegangan percaturan politik global, membawa ketidakpastian dan kekhawatiran dalam menjangka prospek masa depan.Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif di bidang informatika, siber komunikasi, transportasi, biomolekular, militer, ruang angkasa, dan lain sebagainya.

Ketidakpastian akibat krisis ekonomi, politik dan kepemimpinan global yang dikatalisasi oleh disrupsi teknologi, membawa perang tidak lagi erbatas (restricted war) dalam suatu batas teritorial. Perang telah menjadi tidak terbatas (unrestricted war) masuk ke berbagai dimensi, seperti perang ekonomi, perang dagang, perang hukum, perang siber, perang opini, dan bahkan akhir-akhir ini kita menyaksikan adanya perang mata uang di berbagai negara.Era perang kinetik bergeser ke arah perang digital, non-letal tapi tetap menimbulkan dampak sangat merugikan bagi kehidupan masyarakat bernegara.Konsep-konsep inipun mengaburkan filosofi perang konvensional, selain melahirkan dimensi ruang palagan baru, juga menggeser dimensi waktu, karena perang tersebut terjadi di masa damai.

Panglima juga berpesan bahwa selain menghadapi kompleksitas tantangan ke depan, kita juga harus menghadapi gejolak alam yang terjadi akhir- akhir ini.TNI sebagai satuan yang siaga di masa damai, harus membantu Pemerintah menanggulangi bencana yang terjadi di berbagai daerah.Pada tahun 2018 ini TNI telah terlibat dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah, seperti kejadian luar biasa gizi buruk di Asmat Papua, letusan gunung Agung di Bali, kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, gempa bumi di Lombok, dan saat ini gempa bumi di Palu. Tugas lain yang tidak kalah pentingnya adalah, membantu Pemerintah dalam mengatasi aksi terorisme, penegakan hukum di laut, pengamanan wilayah udara, serta terlibat dalam pengamanan even-even strategis nasional dan internasional, seperti pengamanan Asian Games, Asian Para Games, dan pengamanan sidang tahunarn IMF-World Bank di Bali.Tantangan masa kini yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah hirup-pikuk kehidupan politik dan demokrasi bangsa Indonesia. Namun demikian diharapkan proses demokrasi tersebut tidak menimbulkan ancaman disintegrasi bangsa.

Dari permasalahan yang ada maka panglima TNI meminta TNI agar mampu mentransformasi diri, menjadi kekuatan militer yang profesional, handal dan kapabel menghadapi berbagai bentuk ancaman dan gangguan. Pembangunan TNI yang terstruktur dalam rencana Postur TNI dan Rencana Strategis TNI, pada tahun 2018 telah mencapai 61,9 % target Minimum Essential Force (MEF), dan diharapkan pada akhir tahun 2019 akan mencapai 72 % seperti target Pemerintah pada akhir Renstra 2015-2019.

Selain itu panglima juga menyinggung tentang alutista TNI yang semakin modern dimana berbagai jenis alutsista akan berdatangan pada akhir tahun 2019, seperti rudal Strartreak TNI AD, kapal selam TNI AL, pesawat CN 235 TNI AL dan TNI AU, serta pesawat tempur Sukhoi 35 TNI AU 10. Sedangkan pembangunan sarana prasarana dan pemenuhan alutsista, terus dilaksanakan di empat satuan baru, yaitu Divisi Infanteri 3/Kostrad di Pakatto Sulawesi Selatan, Koarmada IIl di Sorong, Koopsau Ill di Biak, dan Pasmar 3 di Sorong. Dalam waktu dekat juga akan diresmikan Pangkalan TNI Terpadu Natuna, sebagai pangkalan operasi TNI yang mengandung kekuatan tiga matra.

Dalam tugasnya sebagai Apkowil, dimana tugas-tugas selain perang, TNI juga terlibat dalam pengamanan pemilu. TNI berkomitmen untuk terus menjaga netralitas, dalam pelaksanaan pemilu tahun 2019. Kesuksesan pengamanan Pilkada 2017 dan 2018 menjadi batu pijakan dalam pengamanarn pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden tahun 2019. Salah satu kuncinya adalah tekad TNI untuk terus penjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjadi benteng bagi keutuhan NKRI.

Oleh karena itu panglima menekankan kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada, untuk dipedomani dan dilaksanakan, sebagai berikut: Perkokoh iman dan takwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta luaskan hati untuk terus beribadah, karena hanya kepada-Nya lah kita berserah diri dan mendapatkan kekuatan. Pertahankan dan tingkatkan soliditas TNI serta kemanunggalan TNI dengan rakyat, agar kita selalu menjadi pemersatu dan perekat bangsa. Tingkatkan kewaspadaan dan profesionalisme karena setiap saat tugas selalu menanti, menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang dilimpahkan kepada TNI. Mantapkan netralitas TNI baik sebagai individu maupun satuan, dalam pelaksanaan pemilu tahun 2019. Janganlah terpancing emosi dan upaya-upaya melibatkan diri dalam mendukung kelompok tertentu selama pentahapan pemilu. Jalanilah setiap tugas secara ikhlas, karena tugas kita adalah semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara tercinta ini.

Setelah upacara di Makodim dilanjutkan acara ramah tamah semua prajurit dan ASN dilingkungan Kodim 0711/Pemalang. (Red)

LEAVE A RESPONSE