Kasdim Pemalang Hadiri Teatrikal Babat Kota Pemalang Dalam Rangka Memperingati Hari Jadi Ke – 447 Kab. Pemalang Tahun 2022
Pemalang – Kasdim 0711/Pemalang Mayor Cpm Edi Nuryanto mewakili Dandim bersama segenap unsur Forkopimda Pemalang menghadiri acara Teatrikal babat kota Pemalang dalam rangka memperingati Hari Jadi ke – 447 Kabupaten Pemalang Tahun 2022, bertempat di Pendopo Kab. Pemalang, Rabu malam (26/1/2022).
Selain unsur Forkopimda Pemalang acara tersebut juga dihadiri . Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat ST., Sekda Kab.Pemalang Mohamad Arifin, Kabag SDM Polres Pemalang Kompol Pranata, SH,.MH., Mantan Bupati Pemalang Drs. H. Munir, dan Para OPD Kab. Pemalang.
Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo ST,. M.Si., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan pada malam ini. Semoga pertunjukan Teatrikal Babad Tanah Pemalang dapat berjalan dengan lancar, sehingga memberikan pengetahuan dan wawasan kepada segenap warga masyarakat yang menonton, tentang sejarah awal mula berdirinya Tanah Pemalang.
Menurut Bupati, berdirinya Pemalang tidak terlepas dari pecahnya perang antara Pajang dan Mataram, yang dipicu oleh permasalahan yang disebabkan Danang Suta Wijaya, yang merupakan anak angkat dari Sultan Hadi Wijaya, Danang Suta Wijaya menggantikan ayahnya Ki Ageng Pemanahan setelah Ki Ageng Mangkat, di bawah kepemimpinannya, pemberontakan-pemberontakan terhadap Pajang semakin gencar dilakukan. Sultan Hadi Wijaya pun mulai gusar dan tersulut amarahnya atas peristiwa – peristiwa pemberontakan yang terjadi.
Selanjutnya, pertumpahan darah pun tidak dapat dihindarkan lagi, peperangan antara ayah angkat dan anak angkatnya pecah, pasukan Danang Suta Wijaya berhasil memukul mundur pasukan Pajang. Dalam peperangan tersebut, banyak korban yang jatuh di pihak Hadi Wijaya. Melihat kekuatan prajuritnya yang melemah, akhirnya Hadi Wijaya menarik mundur pasukannya. Setelah mengetahui kondisi bahwa peperangan ini dimenangkan oleh Danang Suta Wijaya. Di akhir hidupnya Hadi Wijaya berpesan pada putranya yakni Raden Benowo untuk berjalan ke arah barat, menemui seseorang yang akan mendidik dirinya lahir dan batin.
Inilah kata Bupati, sekilas cuplikan cerita dari sejarah Babad Tanah Pemalang, lalu bagaimanakah kelanjutan dan keseruan ceritanya, mari kita saksikan bersama-sama pentas teatrikal Sejarah Babad Tanah Pemalang yang kita cintai ini.
Pada akhir sambutannya Agung berpesan agar masyarakat Pemalang untuk tetap menjaga protokol kesehatan dimana pun kita berada, dengan menerapkan 5 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) serta yang belum melakukan Vaksin, agar segera melakukan vaksin, semua itu kita lakukan sebagai ikhtiar dalam memutus penyebaran Covid-19 di Pemalang., Pungkas Bupati.
Selanjutnya pagelaran teatrikal babat tanah Pemalang dipentaskan, Para tamu undangan dan masyarakat dengan tertib menyaksikannya., (PendimPemalang)