Kodim 0711/Pml (17/01)., Prajurit dan PNS Jajaran Kodim 0711/Pemalang dan Minvetcad 05/Pemalang melaksanakan upacara pengibaran bendera 17-an bulan Januari 2018, bertempat di lapangan upacara Makodim 0711/Pemalang Jl. Brigjen Katamso No. 43 Pemalang, pada Kamis (17/01/19) pagi.
Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Komandan Kodim 0711/Pemalang Letkol Inf Edy Supriyadi, S.S., M.M., M. Tr (Han), Sebagai Komandan Upacara (Danup) Danramil 01/Pemalang Kapten Arm Eko Budiharjo, Perwira Upacara (Paup) Pasipers Lettu Arh Nasri, Pembaca Pembukaan UUD 1945 Serma Imam Tobroni, pengucap Sapta Marga Serda Wahidin dan pembaca Sapta Prasetya Korpri PNS Eko Purwadi.
Dalam upacara tersebut juga berlangsung penandatangan Pakta Integritas Zona Bebas Korupsi oleh perwakilan Prajurit Kodim 0711/Pemalang.
Dalam amanatnya Panglima TNI Jenderal TNI Hadi Tjahtjanto yang dibacakan Inspektur upacara, Dandim 0711/Pemalang Letkol Inf Edy Supriyadi, S.S., M.M., M. Tr (Han), menyampaikan Pada upacara bendera kali ini saya mengajak kita semua untuk melihat sejenak ke tahun 2018. Pada tahun 2018 itu kita mencatat berbagai peristiwa yang tidak hanya menjadi perhatian kita semua, tetapi juga menguji kesiapsiagaan dan kemampuan serta pengabdian TNI sebagai alat negara. Pilkada serentak 2018 berhasil dilaksanakan dengan aman, lancar dan sukses. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari netralitas TNI dan sumbangsih pengamanan yang kita dilaksanakan. TNI memberikan bantuan pengamanan dengan menurunkan hampir 10.000 personel ditambah dengan 1.500 personel standby, lengkap dengan berbagai alutsista TNI. Tahun 2018 juga menjadi pembuktian bahwa TNI mampu menyelenggarakan beberapa kegiatan berskala besar secara serentak. TNI melaksanakan penanggulangan bencana gempa di Lombok serta gempa di Palu seraya juga mengamankan Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang dan pengamanan IMF- World Bank annual meeting di Bali. Selain itu untuk pertama kalinya TNI berhasil melaksanakan latihan gabungan dengan skenario 3 trouble spot yang berbeda sekaligus.Latihan puncak dalam bentuk Pasukan Pemukul Reaksi Cepat dengan skenario operasi militer secara serentak dilaksanakan di Morotai, Selaru dan Timika. Latihan semacam ini diharapkan semakin meningkatkan interoperabilitas antar matra, termasuk dalam hal penggunaan alutsista. Selanjutnya TNI melaksanakan pengembangan organisasi dalam rangka mendukung Program Pemerintah. Divisi 3/Kostrad, Koarmada III, Koopsau III, dan Pasmar-3 dibentuk di wilayah timur Indonesia. Dengan demikian kekuatan pertahanan dan pembangunan nasional akan semakin merata serta mendukung kedaulatan negara. Saya telah meresmikan Satuan TNI Terintegrasi di Natuna. Satuan tersebut merupakan satuan tri matra terpadu yang dapat melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia, lengkap dengan segala fasilitas, termasuk untuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur, dan rudal modern. Kita juga terus melanjutkan pemenuhan kekuatan esensial yang dibutuhkan, diantaranya pembangunan kapal selam produksi dalam negeri. TNI juga membantu dan mendukung Pemerintah dalam penanggulangan bencana kemanusiaan di Kabupaten Asmat, Papua dan suku Mausu Ane, Maluku. Dalam pencarian dan penyelamatan, kita menurunkan pasukan dan alutsista dalam tugas SAR, termasuk evakuasi dan pencarian Lion Air JT-610. Selanjutnya TNI juga mengatasi kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, yang telah membunuh secara keji puluhan masyarakat sipil yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan dan mengakibatkan gugurnya 1 orang prajurit TNI.Pada misi perdamaian dunia, kita berhasil menempatkan diri pada posisi 7 dunia sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB. Terdapat 8 misi PBB dimana prajurit TNI bertugas dalam berbagai posisi, termasuk diantaranya 75 orang Wanita TNI. Dengan demikian telah terdapat 41.810 personel TNI yang telah bertugas di bawah bendera PBB sejak tahun 1957. Itulah sebagian kecil catatan yang perlu kita lihat sejenak. Selain itu terdapat berbagai hal yang perlu menjadi bahan renungan dan kajian kita bersama. Kelebihan dan kekurangan yang ada hendaknya menjadi pelajaran dalam mengemban amanah yang dipercayakan kepada TNI. Tantangan di masa mendatang tidak lebih ringan. Spektrum ancaman semakin kompleks yang menuntut kerja keras dan komitmen TNI, serta seluruh komponen negeri ini.
Panglima TNI juga menambahkan Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, TNI dinilai mampu menjadi perekat kemajemukandalam menjaga kebhinnekaan. TNI bersama-sama segenap komponen bangsa harus melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas dalam mewujudkan rasa aman dan tenteram di masyarakat. Sinergi dengan berbagai kementrian dan lembaga, serta seluruh komponen bangsa harus dipelihara dan ditingkatkan, tidak sekedar menjadi selogan.
Pesta Demokrasi 2019 merupakan even akbar nasional yang menjadi perhatian kita semua. Pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden harus dapat berjalan dengan lancar, aman, damai, dan sukses. Stabilitas nasional harus tetap terjaga sebelum, selama, dan setelah pemilihan tersebut. Netralitas TNI kembali harus kita tunjukkan. Oleh karenanya saya perintahkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk berpegang teguh pada pedoman netralitas yang telah saya canangkan. Jangan terpengaruh pada berbagai isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Pegang teguh rantai komando dan laporkan kepada komandan satuan bila menemui kendala. Perkembangan situasi lainnya juga tetap menjadi bagian dari kewaspadaan kita semua. Kondisi regional dan global yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, tidak boleh luput dari pengamatan dan antisipasi TNI. Ancaman terorisme, separatisme, radikalisme, serta berbagai ancaman kejahatan lintas negara harus dapat kita atasi. Demikian pula dengan kemungkinan terjadinya bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kondisi geografis Indonesia memang mengharuskan kita memiliki kesadaran terhadap potensi dan penanggulangan bencana alam. Itu semua terasa sangat berat manakala kita tidak menyadari betapa mulianya tugas yang kita emban. Sadarilah bahwa jerih payah para prajurit dan PNS TNI juga menjadi ibadah dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain itu dalam setiap pelaksanaan tugas pokoknya, TNI harus bersatu dan manunggal bersama rakyat. TNI adalah bagian dari rakyat, dan kemanunggalan TNI dan rakyat adalah marwah NKRI sejak negeri ini berdiri.